kesulitan dalam belajar bahasa inggris

Kesulitan Dalam Berbahasa Inggris

Setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan dalam hidupnya. Termasuk saya dalam hal berbahasa Inggris. Sekalipun saya sudah “kenal” dengan yang namanya bahasa internasional satu ini sejak SD kelas 3.

Memang di masa itu yang saya pelajari hanya sebatas pengenalan A B C dan juga nama-nama buah, hewan dan lainnya. Namun, di masa-masa SD itu, saya selalu dapat nilai Good atau Excelent.

Sejalannya waktu, mulailah belajar grammar dan teman-temannya itu. Semakin susah? Banget. Makanya saya mau share soal kesulitan dalam berbahasa Inggris yang saya alami di sini. Boleh kan?

Kesulitan dalam Berbahasa Inggris yang Saya Alami

Kesulitan atau mungkin boleh dibilang juga hambatan yang saya alami selama ini dalam berbahasa Inggris itu banyak banget. Mulai dari malu sampai memang sulit dalam memahami jenis-jenis grammar dalam bahasa Inggris.

Bahkan sampai sekarang pun masih. Hehehe (bangga banget ya…). Well, gak bangga juga sih. Kadang malah sedih karena masih gitu-gitu aja. Belajar sih terus belajar. Entah itu dengerin lagu, baca buku atau nonton tanpa teks. Ya namanya kesulitan ini tetep ada walau mungkin berkurang kadarnya.

1. Sulitnya Grammar dalam Bahasa Inggris

Saya ingat sekali pas group WA untuk belajar dari BEC ini dimulai pas awal. Hambatan paling berasa buat saya itu adalah keep up jenis grammarnya. Ada 16 Tenses kan dalam bahasa Inggris – beda banget dibanding bahasa Indonesia.

Mungkin karena awalnya langsung dikasih tahu banyaknya. Jadi ngerasa susah banget belajarnya. Padahal, kalau sekarang lihat lagi – walau masih suka lupa – bedainnya gampang.

Grammar ini terkait sama masalah “waktu” kan? Present tense – terkait kondisi kejadiannya sekarang atau jadi kebiasaan. Past Tense – untuk yang sudah terjadi. Future Tense ya untuk yang akan terjadi di masa depan.

Nah, tips dari saya kalau mengalami hambatan yang sama dalam belajar bahasa Inggris, mending lihat infografis ini. Lebih gampang pahamnya.

jenis grammar dalam bahasa inggris

Sumber: Ratelco

Terus ya… pas mulai kerja, yang ada kita itu gak akan pakai semua. Biasanya hanya masalah present, past. Future? Banyakan pakai kata will aja. Jadi, kalau ngalamin yang seperti ini, jangan dipikirkan dulu. Itu malah bikin males belajar. Padahal kan penting paham grammar.

Baca juga: Infografis Kesalahan Umum Menulis

2. Malu

Iya… malu. Ini sih masalah pribadi ya. Saya tuh suka malu kalau diajak ngobrol bahasa Inggris. Kenapa? Karena dianggap sombong. Sok.

Pernah ngalamin gak?

Kita sebenarnya ingin belajar dengan praktek langsung. Eh tapi orang di sekitar kita malah bilang kalau sombong banget – sok-sokan bahasa Inggris.

Gak tahu sih kalau sekarang masih suka gitu apa gak. Tips dari saya sih… ignore them. Balikin lagi, ke alasan kamu mau belajar bahasa Inggris. Cari aja yang memang mendukung kita untuk belajar. 

3. Gak PEDE Kakakkk

Ya karena dua faktor di atas, akhirnya akumulatif dan bikin saya sendiri gak pede kalau lagi ngomong ataupun nulis dalam bahasa Inggris.

Karena gak pernah latihan – padahal kalau nulis sih bisa terus latihan ya (cuma ya dasarnya agak males aja kali), saya sendiri jadi makin gak pede.

Baca juga: Inspirasi Menilis dalam Bahasa Inggris

Inget banget pas lagi wawancara untuk kerja di luar negeri. Yang wawancara saya itu orang Irlandia. Dia, walaupun bisa bahasa Indonesia, wawancara dalam bahasa Inggris. Keringet saya sudah ngucur gak keruan. Padahal wawancara di restoran hotel bintang atas yang dingin.

Sampai akhir wawancara dia bilang gini:

“You have to be confident in English. Your English is good. Talk louder.”

Langsung saya “agak” tersenyum. Berarti gak masalah dong sama bahasa Inggris saya.

Itu Kesulitan saya

Itu sih 3 besar masalah yang saya alami kalau soal berbahasa Inggris. Kadang kesel sendiri karena sederhana ya kayaknya masalah saya. Namun itu jadi hambatan berat dalam sehari-hari.

Namun, pengalaman kerja di Afrika sana akhirnya bikin saya makin PEDE secara perlahan. Kebiasaan ngobrol sama atasan di sana dalam bahasa Inggris itu bikin saya makin yakin. As long as they understand, sebenarnya kita gak akan alami masalah banget.

Beda ya kalau kita misalnya mau nulis semacam Thesis dalam bahasa Inggris. Untuk yang ini, grammar ngaco bisa bikin kacau.

Kalau kamu sendiri gimana? Apa ada kesulitan dalam belajar bahasa Inggris selama ini? Share yuk… O iya. Mulai Januari ini, BEC akan banyak share story kayak gini ya… dari Admin ataupun kalau kalian mau share, boleh kirim kok tulisan kalian.

23 thoughts on “Kesulitan Dalam Berbahasa Inggris

  1. Unita says:

    Salam kenal. Kalau saya lebih karena malu, hehe. Tapi kalo lagi terpaksa ternyata lawan bicara ngerti kok maksud kita. Cuman kondisi sekarang sulit dapat keadaan terpaksa, jadi kudu dipaksa. Pas nyoba ikut les jadi lumayan sih.

    Like

  2. Wien says:

    Saya jujur, kalau speaking itu grammarnya masih suka saya acak adutin haha. Saya lebih concern soal grammar waktu ngerjain skripsi dan tesis dulu, selebihnya untuk urusan test semacam TOEFL dan IELTS. Menurut saya musuh terbesar itu diri kita sendiri, termasuk soal malu dan engga pede itu. Belum lagi tatapan sirik orang lain kalau kita bicara bahasa Inggris dengan pihak lain. Jadi ingat waktu awal-awal ikut English debate, alm coach saya sering bilang “masa bodoh orang mau pikir apa soal kita, yang penting kita bisa”. Untuk soal speaking ini, alm kerap menyarankan kami untuk ‘ngomong sendiri di depan kaca’. Misalnya dengarin 1 rekaman kalimat, stop-in rekamannya, kita ulangi kalimat tsb di depan kaca sampai pronouncenya sesuai dengan rekaman itu. Feel awkward for the first time, tapi lama kelamaan akan terbiasa hehe. Eh jadi kepanjangan, sorry 😀

    Liked by 2 people

Leave a comment